[96] Badai yang Bergemuruh, Awan yang Mengapung


Kata orang, rasa tegang sebelum sidang tugas akhir akan sirna berganti rasa bahagia dan kelegaan yang dahsyatnya Awards setelah selesai pengumuman kelulusan sidang.
Gw baru dinyatakan lulus sidang SIM/STNK.
Cie cie.
Harusnya sih senang ya. Sesenang ketika Rosalinda dilamar Alfredo *gw lupa tokoh laki2nya siapa tp orang meksiko juga harusnya *masasih

Tapi nggak men. Gw gak ngerasa apa2. Biasa aja. Tapi ada satu yang bisa gw pastikan, bahwa dalam diri gw bergemuruh. Dalam hati ada rasa kesal di dalam hati, dipicu oleh kekesalan, iri hati, kegelisahan pada hidup. Baik hidup sendiri dan hidup orang lain. Harus mulai mengakui bahwa diri ini berisi banyak emosi negatif yang mengarah pada amarah.

Di saat yang relatif bersamaan, gw mendapatkan kabar baik dari temen2 gw.
Ya dia melanjutkan sesi rekuitmen Pertamina yang susahnya seperti masukin kumis lele ke lubang jarum*yakali. Yang gw tahu adalah Pertamina salah satu perusahaan minyak kayu putih yang gajinya besar dan yang mau masuk banyak, ya harusnya sih susah untuk masuk kesana hehe. Semoga diterima ya.
Dapet kabar lagi dari temen yang lain, bagaimana ia akan student exchange ke Belanda selama satu semester. Beda lagi dengan senior yang lain, yang baru saja mengadakan workshop/event atas peluncuran buku terbarunya di toko buku kesayangan sejuta umat, Gr*media #entah umat yang mana hehe padahal toko buku yang lain banyak. Ada lagi kabar baik dr teman yang akhirnya memulai sekolah apotekernya. Semoga semuanya diberi kelancaran dan kebaikan atas apapun itu yang diterima.
Kabar baik teman harusnya menjadi kebahagiaan tersendiri. Harusnya.
Tapi rupanya hal tersebut membakar diri gw. Serasa panas dan mendorong gw untuk harus mengerjakan sesuatu. Akhirnya, gw baru saja menyelesaikan revisi secepat Usain Bolt kebelet ee*hehecepetbangetpastisampaimeninggalkanjejakcoklat
Tapi tetep aja, gw merasa diri gw saat ini merasa ketinggalan. Ibarat marathon mungkin gw sedang lari di belakang panitia mediknya, jauh ketinggalan sm orang2 yang sedang berlomba2 menuju finish.
I’m feeling useless and accomplished nothing *cie pake inggris padahal nambah pinter juga ngga.
Gw mudah merasa iri (yah kalau mau dibilang iri positif) akan pencapaian hebat yang dicapai teman2 gw. Tai sih emang gw berasa jahat dan busuk. Habis itu gw bakal pesimis dan merasa paling menderita di daratan bumi ini (bagi yang percaya kalau bumi itu datar). Kayak, temen2 gw udah pada naik level, tapi kok gw masih disini2 aja gak naik level. Ibarat maicih gw gak ada hot-hotnya *lho
Keinginan gw yang ingin sekali tercapai sedini mungkin ialah gw pengen cepet mandiri dari orang tua, banggain mereka, berkarier hingga bsa berwirausaha. Oh sama pengen mancing di Maldive *gakdeng
Dan keinginan yang belum kunjung tercapai (paling nggak menurut gw) itu cukup membuat gw tidak tenang, merasa ketinggalan dan harus mengejar ketinggalannya. Masalah klasik (yang sama) berulang di hidup gw sepanjang gw kuliah, setelah gw telurusin baca ulang jurnal dari 2-4 tahun yang lalu.
4 tahun merasa risih oleh hal yang sama tidak lazim nampaknya. Berarti antara masalah tersebut gawat sekali atau diri gw yang gak kunjung berubah jadi lebih baik. Hmmph. Bahaya.
2017 harus lain.
Gw bukan tipikal orang yang suka buat resolusi tiap tahun hanya untuk tidak dilaksanakan dan dijanjikan untuk tahun berikutnya, seperti orang pada umumnya hehe. Gw lebih suka membuatnya dalam rencana jangka pendek, sedang, dan panjang tanpa harus menunggu tahun berganti. Tapi kini gw ingin lebih waras dan sehat jiwanya (walau otaknya kurang sesendok). Gw ingin jadi pribadi yang lebih positif. Lebih bersyukur terlebih untuk hal sederhana. Lebih yakin kalau semua ada jalan dan perannya.
Sebagai awalanya gw banyak belajar dari cerita orang lain, kisah2 inspiratif tokoh sukses, podcast dan radio (aktivitas yang sepertinya gw cantumkan sebagai hobi di CV), dan komik siksa neraka (yang terakhir emang gak nyambung sih, tp paling nggak bikin gw tobat dan lebih rajin sholat).
Belajar bahwa kerja keras tidak berarti kita selalu mendapatkan yang kita mau. Ada faktor lain seperti takdir dan rejeki yang bekerja. Belajar bahwa semua yang kita inginkan tidak serta merta harus terjadi dan itu bukan sesuatu yang buruk. Belajar bahwa sukses dan bahagia tidak hanya dalam satu bentuk dan jalan. Belajar bahwa kita tidak bisa mengatur dan mengendalikan hidup kita sepenuhnya, mengingkan semuanya terjadi sesuai keinginan kita. Belajar bahwa ada hal yang hanya bisa diraih dengan kesabaran.
Berlatih agar semua perasaan mengapung, mengalir keluar perlahan dan menguat sampai waktu yang tepat.
100 untuk anda.

Ditulis seminggu setelah sidang, selesai revisian, menyusun portofolio, dan menunggu tanggal panggilan interviuw kerja. Apa Harusnya liburan aja ya?

Comments

Popular Posts