[88] Ilang - Ilangan


*hilang-hilangan
Kayaknya beberapa hari kemarin tren foto-ootd-baju-lebaran atau foto-keluarga-besar-di-rumah-kerabat menghiasi beberapa social media kadang menimbulkan perdebatan sengit antara gw dengan adek gw.
Di antara muka-muka tersebut Yang mana bapaknya, yang mana ibunya, yang mana udah nikah, yang mana simpenannya? (eh)
Sebelumnya Gw mau mengucapkan Selamat Hari raya Idul Fitri 1437 H, Mohon maaf lahir dan batin(template standar ala2 kartu yang dijual di toko lengkap dengan gambar mesjid atau ketupat basi). Moga2 pertanyaan pas lebaran dari om tante dan kerabat2 yang bikin keringetan sebesar tongkol jagung bisa terjawab dan menghentikan nafsu birahi mereka untuk introgasi lebih lanjut ya (lah).
Alhamdullilah gw panjatkan ke pohon pinang ke hadirat Allah SWT karena atas persetujuanNya tahun ini gw berusaha dan belajar untuk bayar zakat fitrah pakai uang hasil ngepet sendiri. Plus karena umur yang dianggap sudah matang (kalau tidak mau dibilang tua) gw mulai mencoba bagi2 THR ke sodara2 gw yeah. Walau kenyataannya isi amplopnya lebih tebal diisi dengan duit fotokopian ketimbang duit aslinya huehuehue (serius)Gengsi gengis khan lah yaw
Bagi sebagian orang momen Lebaran bisa diartikan macem2. Ada yang jadi momen kumpul keluarga (atau calon keluarga), ada yang jadi momen meningkatkan ibadah, ada yang ikutan aja karena lg tren, ada yang perekat silahrutahmi, dan ada yang dijadikan ajang modus mengucapkan selamat ke gebetan (kayak gw *gakdeng)
Lebaran/ramadhan tahun ini ada yang membuat gw kepikiran. Momen buka puasa dijadikan momen kumpul teman lama (kuliah-sma-smp-sd-tk-playgroup klo memang mau) dan penghubung silahturahmi (atau kalau mau jahat ya ajang pamer kesibukan dan prestasi lah hehe). Gw pribadi tidak banyak menghadiri (apalagi bikin wacana) buka bersama tahun ini (alasan sholeh : ganggu jadwal tarawih, alasan sosial : teman deketnya dikit hehe, alasan ekonomi : no job, no money, alasan ngaco : sibuk nyebar survey kuesioner mana yang lebih enak, bubur kolak, bubur candil, apa bubur tukang bubur naik haji).
Sulit rasanya mengumpulkan personil2 yang mau diajak buka bersama dengan berbagai alasan. Ada yang masih harus bekerja/magang, ada yang masih di luar kota, ada yang sibuk mengejar kurma gratis di masjid.
Kadang saking lamanya gak ketemu, kita amnesia dan lupa sm temen sendiri.
Eh ternyata itu temen kita yang dulu biasa aja kini jadi kece baday puting beliung tornado dufan. Emang deh waktu mengubah segalanya.
Mau bikin rencana (wacana tanpa aksi nyata) bukber tinggal Whatsapp atau grup LINE. Biasanya sih klo gak kepengen2 amat hanya direspon dengan stiker orang botak senyum atau stiker tahilalats “Leh Uga”. Kalau mau lebih anti-mainstream silahkan ajak via friendster. Namun kondisi waktu dan lokasi tampaknya menyulitkan kita untuk sekedar kumpul dan mengobati rasa kangenband.
Dan baru saya sadari saya telah kehilangan cinta beberapa orang yang telah diundang duluan untuk hadir ke alam kubur. Mulai dari junior, beberapa senior saya, teman dekat, hingga keluarga seperti adiknya eyang saya yang meninggal tahun lalu. Kemudian diikuti pikiran “pantesan pendapatan THR semakin berkurang hehe” *astagfirullah. Kemarin h+2 lebaran pun gw masih menerima kabar anak dari guru saya yang meninggal karena kanker. Ada juga cerita dari teman atau om soal temen mereka yang meninggal, meninggalkan anak mereka menjadi yatim. Dan tanpa terasa kini gw telah memasuki tahun-10 sejak meninggalnya ibu gw.
Secanggih apapun alat komunikasi masa kini, sepertinya kita tidak akan pernah bisa untuk mengundang kembali mereka yang sudah berpulang walau hanya untuk sekedar menyeruput teh di tengah kumandang adzan Maghrib. Orang datang dan pergi begitu saja dalam kehidupan kita yang singkat, sesingkat main gimbot di abang-abang depan SD. Ya hidup memang sebentar layaknya pengembara yang meneduh hujan sambil ngemil beng-beng dibandingkan kehidupan setelahnya.
Biarlah ini menjadi renungan bersama untuk yah mulai lah mikirin akhirat juga selain duniawi. Yang dulu suka mabok2an marilah mulai ternak lele (gak nyambung sih tp gw rasa ternak lele masih lebih baik daripada minum heineken), yang masih suka ngisep ganja cobalah menghisap lumpur lapindo sampai habis, yang dulu suka main cewek cobalah main cowok, yah gw bingung sih mau ngasih saran apa karena rasanya gw juga bukan orang baik2 bgt tp ngerti khan maksudnya? Cobalah untuk mulai bikin malaikat Rokib lembur kerja rodi karena amal baik yang kita buat.
Dan kalau masih sempet kumpul2 sm temen, sodara, kerabat, kamerad, gebetan coba diusahakan untuk ketemu. Gak perlu nentuin janjian seragaman atau booking tempat fancy di ibukota. Sesederhana main ke rumah dan ngerampok isi kulkas yang punya rumah. Kita gak pernah tahu bahwa mungkin di tahun berikutnya malah bakal ngumpul di depan makamnya.
Karena umur gak ada yang tahu sob, syukur2 pas udah tua masih bisa tobat. Kalau ntar koit pas lagi kobam ya mau ngeles apa di alam kubur nanti?
Salam mudik bagi yang melaksanakan dan semoga yang kejebak macet mudik tahun depan bisa nyewa jet pribadi kayak Maia Estianty.
——- ——- ——- ——- ——- ——- ——- ——- ——- ——- ——- ——-
ditulis pada saat harus nulis karena kebanyakan numpuk di pikiran

Comments

Popular Posts