[62] Bom Atom


Sejak hidup sekarang, mulai dari umur sepicik telor ayam sampe sekarang sebesar ayam jago (yah gw juga gak ngerti maksudnya apa), gw mulai berpikir mungkin di dunia ini ada beberapa macam  tipe kesukesan. Atau ada tiga macem kesuksesan yang hingga kini gw analisi menurut kacamata kesotoy-an gw :
Yang pertama tipe Kembang Api atau Petasan. Tahukan petasan? Yang suka dipasang menjelang lebaran dan Tahun Baru, yang biasa dijual abang-abang. Umumnya petasan di Indonesia itu diimpor dari Cina, jadi sungguh wajar kalau keterangan yang digunakan di dalamnya menggunakan bahasa Cina. Nah tapi walau begitu yang jualan bisa siapa saja, orang Sunda, Padang, Betawi, Ambon, Belanda, Cina, dan lain-lain selama ada restu dari orang tua dan izin dari kepolisian serta kuasa dari Yang Maha Kuasa. Sebenarnya macam-macam jenis petasan ada banyak, ada yang meledaknya kecil, ada yang suara nya besar, ada yang cuman keluar cahaya, ada juga yang ngiter-ngiter jadi tokai (serius). Nah jikalau petasan tersebut… lah kenapa bahas Petasan?
Abaikan yang diatas, langsung lanjut di bawah ini >>
Nah tipe Kembang Api ini ialah tipe kesuksesan yang cepat dan terlihat sangat indah dan bahagia. Cukup menyalakan sumbu sebentar saja, maka kembang api sudah menyala dan meluncur dengan indah. Semua orang senang, lalu pulang~
Kesuksesan ini yang patut diwaspadai, karena mudah membuat kita terlena. Kadang memang dengan sedikit usaha dan waktu yang tepat ditambah dosis keberuntungan, kesuksesan mudah diraih. Tapi lantas begitu terjadi dan… selesai saja sudah. Masih ingatkan kasus Sinta Jojo dan Briptu Norman Kamaru? Atau udah lupa? Minum Kiranti sana (lah~)
Yang kedua itu tipe Bom Teroris. Dulu sempet ngetren nih hingga jadi hits di berbagai media koran dan televisi sampe mau diangkat jadi sinetron (gak deng). Ya itu bom yang sering diumpetin sm terorisnya, biasanya disamarkan dalam bentuk kardus atau kantong kresekan. Terus tahu-tahu orang pada histeris nemuin itu paket misterius. Wah semua orang langsung pada keluar gedung , isi sosmed mulai rame dengan praduga yang belum tentu, pemadam kebakaran dateng, tim GEGANA udah pada pake baju anti bom. Pas dibuka, eh ternyata isi bungkus kreseknya Martabak (anti-klimaks abis).
Kadang ada aja orang yang berkoar-koar berbagi tentang kesuksesan yang ingin diraihnya, menyombongkan kesuksesan “kecil” yang sebenarnya belum apa-apa. Pengen eksis dulu lah pokoknya dikenal, urusan karyanya terbelakang. Yang ini ibarat tong kosong, nyaring bunyinya. Dompetnya kosong, nyaring kasbonnya… temen kayak gini mending dirangkul aja, abis itu jorokin ke jurang -___-
Yang ketiga ini, ialah tipe Bom Atom. Ya bom yang asepnya itu bentuknya kayak di kartun2 gtu lho model jamur. Atau kadang bentuknya putih, bulet, sebesar kelereng, kalau dimakan garing krauk-krauk gitu. Oh itu kacang atom. (des tak des, jayus indehoy).
Bom Atom, bukanlah jenis bom yang bisa dirakit di dalam kamar kontrakan sewaan janda tua yang sudah pikun. Bukan. Perlu peralatan, persiapan yang matang. Membutuhkan banyak pengetahuan dan ilmu untuk merakitnya. Kesabaran kala merakitnya, ekstra kehati-hatian dengan kesungguhan super serius. Lalu hasilnya, berdampak sangat besar hingga membekas dan tercatat dalam sejarah.
Nah urusan kesuksesan mana yang kita pilih, semua itu ditentukan sama usaha kita, plus plusnya doa sm ridho orang tua. Hoki juga masuk sih tapi itu khan di luar kendali kita, hoki-hoki itu lho yang coklat panjang yang dipencet bikin keluar (kok jadi jorok). men, Jangan lupa, usaha dan kerja keras gak bakal berkhianat sama kita, tapi kita biasanya yang berkhianat sama mereka.
Ini masuk ke tujuan berikutnya yang gw pribadi ingin capai. Mungkin karya atau visi sebesar itu yang akan gw ciptakan sekarang dan kelak. Sekarang bukan lagi waktunya untuk galau-galau ragu karena lamanya waktu untuk menciptakannya. Karena gw sadar, untuk sesuatu yang besar diperlukan proses dan waktu yang panjang. Dan kini gw sama sekali tidak keberatan untuk melakukan proses yang panjang tersebut kalau nantinya gw memang bisa menggemparkan dunia. Lalu bisa jadi amalan yang terus mengalir kelak walau gw udah meninggal sekalipun. Amin
-Bahkan sejarah dapat dimulai dari tumbukan sekecil atom-
 terus bermimpi, terus berusaha, terus berdoa, oh yang jangan lupa cebok sehabis berak
salam berak
Tulisan dilanjutkan di tengah badai UAS, kelinglungan asmara, dan kebingungan pilihan jalan hidup, ditulis sejak dulu dan diselesaikan atas ijin Tuhan dan tanpa sepengatahuan calon istri yang sekarang belum ada

Comments

Popular Posts