[103] Bola Voli


Ada satu bacaan komik yang amat gw gemari baru2 ini dan sepertinya akan gw nobatkan sebagai salah satu komik olahraga favorit (di samping Eyeshield 21).
Haikyuu namanya.
Komik tentang olahraga ini mengisahkan perjalanan seorang murid SMA yang terinspirasi untuk menjadi pemain bola voli terbaik setelah melihat idolanya bertanding ketika masa kecil dahulu. Lalu dimulailah lika-liku kehidupannya bersama tim bola voli SMAnya untuk merebut gelar juara bola voli seantero Jepang. Plot cerita yang menarik, bumbu drama khas SMA yang pas, serta pemakaian “jurus-jurus” yang realistis gak kelewat ngayal serta penggambaran visual yang memukau, membuat komik ini layak diikuti. Namun bukan review komik tsb yang ingin gw ceritakan.
Semenjak baca komik tersebut gw jadi tahu seluk beluk olahraga voli dan serba-serbi pertandingannya. Karena berbeda dengan sepakbola atau basket yang harus mondar mandir bergantian menyerang dan bertahan, olahraga voli adalah olahraga yang bisa mencetak skor baik dalam posisi menyerang atau bertahan. Satu keberhasilan Block yang berhasil bisa menahan morganSmash dan membuat bola tersebut jatuh di sisi lawan, lalu mencentak skor.
Terus berbeda dengan sepakbola dan basket dimana pertandingan berakhir setelah waktu habis dan skor dihitung untuk menentukan pemenang, permainan bola voli tidak akan berakhir sebelum mencapai match point (25) atau sampai selisih skor 2 poin. Maka dari itu biasanya setelah melewati skor 25 poin dan permainan masih imbang, para atlit mati2an untuk menskorkan bola ke daerah lawan dan berusaha untuk tetap melambungkan bola ke atas. Selama bola masih melambung ke atas, masih ada kesempatan untuk membalikan kedudukan dan meraih kemenangan. Selama bola belum menyentuh lantai, permainan belum berakhir.


Tanggal 1 Maret kemarin adalah penanda satu tahun gw telah bekerja di kantor yang sekarang gw naungi. Kalau hari itu manajer tidak memberitahu dan kartu ucapan dari HRD yang mampir ke meja mungkin gw lupa karena terlalu sibuk.
Sibuk dengan kegagalan gw sendiri. Hehe
Karena pada hari yang sama gw baru dapat kabar karya gw ketolak pameran, meeting yang kurang berjalan lancar, setumpuk kerjaan revisi yang menggunung, proyek yang dialihkan gw, inisiatif2 yang ditolak dan agenda yang dipercepat. Plus masalah di luar kantor.
Hari itu menjadi salah satu hari terburuk yang gw alami. Ditambah dengan refleksi diri ke masa lalu yang sepertinya gw makin jauh dari tujuan awal gw : ngurusin usaha kaos biar bsa segera mandiri dan tidak wajib ngantor di masa depan. Malah sebaliknya hidup gw setahun ini lebih banyak di kantor ketimbang rumah sendiri. Berbeda dengan masa kuliah dimana masih bisa ikut acara sana sini atau gabung cobain voulenteer ini itu, waktu libur kadang habis hanya untuk ngurusin rumah (beres2) dan ketiduran karena kecapekan.
Pikiran dan badan kebagi dengan banyak hal, ditambah serangkaian kegagalan lainnya (salah design suatu project dan skor IELTS di bawah standar masuk gak?) bikin mikir : mungkin sudah waktunya untuk sudahi saja segala keinginan ini itu dan jalani kehidupan kantoran yang biasa saja. Yang penting keluarga dan diri sendiri bertahan hidup. Karena usaha yang maksimal disertai kegagalan kemudian hari adalah kombinasi makanan untuk diet di siang hari yang tepat untuk membuat diri down dan depresi. Betul bapak2 ibu?
Sayangnya upaya tersebut kurang berhasil. Masih ada dukungan dari lingkungan sekitar dan segudang nasihat dari orang penting (kayak temen atau khutbah jumat) sampai yang kurang penting (seperti sticker angkot dan mural di truk) di kehidupan, serta asupan motivasi yang entah kenapa datang dari konsumsi hiburan sehari2 (seperti youtube, podcast, film, dsb) membuat diri ini mengambil kesimpulan : masih terlalu dini untuk menyerah dan cabut.
Dan kenyataannya hidup memang pahit, tapi adilnya yang merasakan kepahitan bukan cuman gw seorang. Gw yakin masih ada orang lain yang gagal dan depresi jg entah karena ditinggal nikah, ketolak beasiswanya, gagal penelitiannya, kunjung nganggur gak dapet kerja, dan sebagainya (isi sendiri lah). Untungnya selalu masih ada waktu dan dukungan
Gw kira selama kerja keras kita bisa dapetin apa yang kita mau. Cuman hidup suka bercanda nih, hari ini stand up bsk ngelenong gak dengBisa jadi hal yang kita kira baik di dapetin skrg ternyata malah menimbulkan malapetaka ke depannya. Atau sebenarnya kita sedang dijauhkan dari hal2 buruk seperti sombong atau arogan. Nyatanya hidup tidak bekerja dengan demikian yah.
Tak apa kalau ternyata sedang lelah dengan kegundahan atas kegagalan hidup. Tak apa kalau ternyata kita belum bisa melompat tinggi untuk mensmash bola dan mencetak skor.
Namun dimohon jangan cabut dan nyerah dulu. Paling tidak buat bola tetap melayang di udara,…

dan sungguh demi Tuhan, jangan biarkan bolanya jatuh menyentuh lantai terlebih dahulu.

Jangan biarkan pertandingan meraih sukses ini berakhir.

Lebay sih analoginya. Tapi yaudah gitu aja.
credits to :  Haruichi Furudate



—– —– —– —– —– —– —– —– —–
Ditulis pada malam hari yang agak panas padahal kemarin hujan. Ditulis untuk jurnal pengingat kalau saat ini memasukin satu tahun bekerja setelah tahun lalu masih skripsian ditinggal lulus kawan2.

Comments

Popular Posts