[75] Your-nal


Alhamdulillahirabbil'alaminn
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam karena atas nikmat dan karunianya hambaNya yang goblok ini akhirnya menyelesaikan UASnya di semester 7 ini. Yeah
Sudah lama tidak bersua dengan platform media online blog tumblr ini dikarenakan kesibukan (kemalasan tingkat dewa) yang menjadi-jadi apalagi mendekati akhir semester. Sudah ada tugas dan kerjaan pameran yang siap mengisi liburan, membuat jatah libur lebih (sedikit) bermakna~
Beberapa minggu yang lalu, gw pulang ke rumah karena harus menghadiri lelang jual beli calon menantu yang disamarkan sebagai pernikahan sepupu. Selama di rumah, gw menghabiskan sebagian waktu untuk memilah-milah barang di rumah yang lama. Ketika sibuk mengubek-ubek, gw menemukan sebuah buku coklat layaknya buku tabungan. Yang setelah gw buka isinya adalah…


JURNAL HARIAN almarhum ibu gw dulu
Dan lagi bukan sembarang jurnal, karena isinya adalah perjalanan hidup dia ketika berkarir (sekaligus ketika masih pacaran sm si bapak). Gw gak bilang ini sebagai diary (bukan, bukan karena gak mau dianggap norak nan alay karena masih nyebut diary) karena isinya memang benar2 kalimat-kalimat pendek yang merangkum kejadian berkesan dalam satu hari. Bukan curhatan panjang tentang sakit hati pada mantan yang udah meninggalkan dia. Dan memang dasar si Ibu rajin, beliau mengisinya setiap hari.
Yang unik dari jurnal ini (selain memuat aktivitas pedekate bapak dengan ibu) beliau menggunakan “kode” atau “simbol” tertentu yang mengarah pada suatu objek. Seperti ketika menyebutkan si Bapak, beliau akan menuliskan seperti ini:


Membaca jurnal tersebut gw berasa seperti Sherlock Holmes atau detektif Conan (mentok2 kyk inspektur Vijay lah) karena gw harus memecahkan beberapa kode sebelum akhirnya bisa mengerti keseluruhan cerita. Sungguh seru ketika gw mengerti dan mulai membayangkan sejarah ibu dan bapak di masa dulu sebelum akhirnya menuju pelaminan. (untung saja gw tidak menemukan kisah “kecelakaan” dan harus melahirkan gw). Dan untuk gw pribadi, ini seperti warisan menyenangkan dimana gw bisa tahu cerita yang selama ini belum pernah dikasihtau ke gw. Gw pun bisa belajar dari cerita-cerita singkat di jurnal si Ibu. Mungkin dulu si Ibu bikin jurnal hanya untuk dirinya sendiri, tapi nyatanya beberapa pelajaran bisa dipetik oleh gw yang sekarang (dan kadang bikin kangen sm si Ibu).
Dari buku yang pernah gw baca, para tokoh sukses dan politikus terkenal memiliki satu kebiasaan yang sama, yaitu selalu menulis jurnal setiap harinya. Sebut saja Abraham Lincoln atau J.F. Kennedy selalu menuliskan jurnal kegiatan setiap harinya. Beberapa buku self-help dan motivasi pun menyarankan betapa pentingnya untuk punya jurnal sehari-hari, tak perlu banyak, yang penting dan berkesan saja. Jurnal tersebut bisa dijadikan acuan seberapa jauh diri kita telah berubah menjadi lebih baik serta kekuarangan yang masih harus diperbaiki~
Karena jurnal almarhum ibu dulu, gw pun jadi berpikir untuk membuat jurnal juga. Walau paling mentok nulis di online seperti ini minimal seminggu sekali. Tak perlu bagus dan bikin orang tertarik untuk baca, paling nggak bisa jadi refleksi untuk diri sendiri sekaligus warisan tertulis untuk calon anak nanti (ya walau sampai detik ini belum nemu calon ibu nya siapa)…
Salam koprol~

Comments

Popular Posts