[82] TA-hi Ayam


Ada satu fase kehidupan yang konon katanya bikin meriang2 disko gtu yaitu adalah ketika kita…
Mau disunat…
Atau mau uji nyali, atau ijab kabul (kok jadi banyak)
Tapi bukan itu yang gw maksud, melainkan pekerjaan sakral seorang mahasiswa tingkat akhir zaman yaitu Tugas Akhir *jengjengjengjeng *horror
Sebagai mahasiswa (yg mengaku) kuliah di Jurusan Desain, lumrah sekali gw menerima pertanyaan dari teman2 yang lain, “F*ck, bisa bikinin logo gak? Ntar dibayar pake tengkyu!” Tengkyu palelu bajindut~
Bukan pertanyaan yang itu sih, tapi lebih ke “Waduh, biasanya Tugas Akhir lo bikin apa sih? Bikin skripsi juga ya?” Pertanyaan yang bagus dan membingungkan untuk otak gw yang setingkat ikan mas koki. Sebagai warga Indonesia yang baik dan kurang benar, gw akan mencoba menjelaskannya secara singkat sesingkat teks proklamasi. Tapi tiap kampus mempunyai versi dan tahap nya masing2, gw hanya menjelaskan sepengetahuan gw aja -__-
Jadi hasil akhir dari TA kami2 ini biasanya berupa karya atau produk yang bisa disimulasikan (minimal tahap beta version dsb). Produk bisa berupa branding (bikin identitas dan logo untuk suatu hal), film, animasi, komik, kampanye (bukan kampanye politik, lebih ke kampanye sosial gtu), game, dsb. Topik yang dipilih pun bebas “selama masalahnya memang relevan dan ada di masyarakat”. Jadi misalnya untuk mengajarkan bahwa bullying itu salah kepada anak-anak, maka dibuatlah kampanye sosial yang melibatkan maskot2 lucu. Atau bisa juga mengajarkan pengetahuan mengetahui binatang melalui game interaktif untuk anak SD.
Nah sebelum memasuki tahap pengerjaan karya, perlu adanya survey ke Target Audience atau golongan utama yang sekiranya bakal mengkonsumsi karya kita. Kalau Target Audience kita anak remaja, mungkin akan pakai gaya gambar yang lebih komikal dan gaya bahasa yang gaul sedangkan untuk orang dewasa akan pakai gaya gambar dan pendekatan yang lebih serius. Survey ini juga yang menentukan media yang cocok dikonsumsi Target Audience, apakah anak-anak cocok dengan film dokumenter atau dewasa dengan komik?
Sembari mengerjakan karya, kami juga tentu sambil menyempurnakan skripsi yang berisi teori pendukung seperti teori tentang warna, bentuk, dsb + hasil analisa survey soal Target Audience ataupun medianya.
Lalu voila! Jika kurang beruntung TA mu siap dijadikan bungkus gorengan atau dibakar!
Hehe pastinya selama pengerjaan pasti akan ada revisi terus menerus dari dosen pembimbing. Ntah warnanya yang harus diganti atau gaya gambar yang diubah.
Lalu bagaimana dengan nasib TA gw??
Huehuehuehuehuehuehuehehehehehehe *mulutberbusa *upilkeluar
Gw akan mengibaratkannya dengan kode alfabet. Dulu gw mengajukan topik A yang kemudian di pertengahan semester sukses ditolak dan gw beralih ke topik B. Gw pun mengerjakan proposal TA topik B tanpa ada perasaan curiga sampai akhirnya di semester ini topik gw sukses “diperlebar” menjadi topik BCDEF. Akhirnya gw harus mengejar segala tektek bengek itu dalam waktu 4-5 bulan *brbmenyiapkan-stokbaygon.
Skripsi gw yang berjudul “Perancangan Identitas Visual dan Aplikasinya untuk Museum Wayang Jakarta” pun kayaknya terpilih menjadi topik TA gw. Jangan mengerjakan tugas, karena Tugas yang duluan ngerjain kita. Gw pun berjuang dan menyiapkan beberapa strategi dalam mengerjakan TA seperti naruh jaruh di atas bantal supaya pantang tidur atau menempelkan koyo di kelopak mata agar selalu melek 24 jam. Tidak lupa juga gw berlatih ancang2 lompat di balkon gedung lantai 6 agar gw bisa terjun ke bawah apabila dibutuhkan saat sudah frustasi *astagfirullah
Kalau mendengar kabar burung temen2 gw (bukan, bukan burung yang itu) dari jurusan lain, beberapa mulai mengalami kendala dalam mengerjakan ibadah suci ini. Entah tikus percobaannya mati tanpa sebab atau hujan yang menghalangi survey ke lapangan. Beberapa mulai frustasi dan beralih profesi jadi tukang sayur online (ada gtu?).
Bagi sebagian orang ini adalah ujian kesabaran dan ketabahan, bagi sebagian yang lain ini adalah tiket masuk ke kehidupan yang lebih mapan, dan bagi sebagian yang lain ini seperti membungkus kado indah untuk keluarga yang menunggu di rumah. Apapun alasannya, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah tetap bertahan dan terus mengerjakan meskipun itu artinya harus mengulang dari awal. Karena sesungguhnya tahi ayam pun apabila dibiarkan bisa menumpuk dan membusuk atau menyatu dengan tanah dan ikut menyuburkan pohon yang disebut “kehidupan di masa depan”*ngomongapasih
Semoga yang sedang skripsi diberi kelancaran, yang mau magang diberi tempat terbaik, dan yang mau ngelamar cepat lunas uang kateringnya! Ingat jadilah kuat seperti singa yang menerjang semua rintangan! *CJR - Terhebat
Stei strong, stei kul, stei sekolah tinggi elektro dan informatika!! Salam olahraga!
————————————————————————————————-
Nb : sebuah catatan ngawur dan acak adut bahwa kita pernah susah mengerjakan skripsi tapi segalanya agak lewat dan membaik, Ditulis sambil nunggu waktu dzuhur datang dan menunda pengerjaan TA

Comments

Popular Posts