[56] Dua dari yang Ke-7


Lusa kemarin telah menjadi hari bersejarah bagi rakyat Indonesia tercinta. Karena ada, ada apa ya? Tentu kemarin adalah pesta perkawinan dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Ngomong2, selamat ya kepada kedua mempelai, semoga menjadi pasangan yang mawaddah, sakinah dan warrahmah. Gw nontonin live streaming lo nonton full nikahannya. Jangan pesta nya aja dong yang di siarin live, klo bisa malam pertamanya juga ya sekalian (eh buset)
Karena tepat pada tanggal 20 Oktober 2014 dilantiklah presiden baru kita yang ke-7 setelah akhirnya Pak SBY move on dari jabatannya, 10 tahun gak pernah naik pangkat (ya iyalah cuk). Kepada Pak SBY, terima kasih sudah mau2nya aja mimpin negeri yang orang dan sumber daya nya banyak banget, ditambah lagi latar belakang suku dan agamanya beda, pasti bikin kantong mata bapak lebih lebar dari kantong Doraemon. Semoga segala sesuatu yang Bapak perbuat demi kebaikan negeri ini bisa jadi amalan baik ketika ditanya sama malaikat di akhirat nanti. Kepada Pak Jokowi dan Pak JK, selamat bekerja dan mengemban amanah dari rakyat Indonesia yang banyaknya dan beragamnya minta ampun. Jangan kapok apalagi nyesel udah nyalon ya pak…
Sebenarnya ada dua hal yang pengen saya sorot dari kejadian dan hal2 yang terjadi di tentang dan sekitar Pak Presiden baru kita, Pak Jokowow, eh Pak Jokowi. Saya mungkin bakal mencoba menelaah mengenai hal2 yang berbeda dari kebanyakan apa yang diliput media (ceilah)
Pertama, Syukuran Rakyat yang diadakan dalam rangka dilantiknya Jokowi dengan adanya makan-makan gratis faktanya masuk rekor MURI sebagai Presiden pertama yang mengadakan Syukuran. Pak Jaya Suprana sendiri yang datang dan menyerahkan piagamnya ke Pak Jokowi. Sebelumnya pula diadakan juga Konser 2 Jari untuk menggalang dukungan suara bagi pasangan Jokowi-JK. Bahkan temen SMA saya bercerita, ketika ia memiliki Ayah yang sangat apatis terhadap dunia politik Indonesia tiba-tiba mau2nya datang ke acara konser tersebut. Ini mengindikasikan bahwa rakyat Indonesia pada kenyataannya memiliki kekuatan yang besar dan dahsyat ketika semua bersinergi untuk mencapai satu tujuan. Terbukti dengan event2 yang dibuat murni oleh relawan nyatanya memang menghantarkan pasangan mereka menuju RI1. Atau masih ingat kasus KoinUntukPrita dulu? Inilah yang kadang suka luput dari pandangan negatif kita sebagai rakyat Indonesia. Sebenarnya apapun mungkin bagi pembangunan negeri ini, untuk bikin suatu kemajuan bagi bangsa dan negara. Cuman suka lupa dan kurang peduli aja, ditambah rakyatnya yang mampu maunya maju2 sendiri. Ajang Pemilu 2014 ini telah memperlihatkan kita sesuatu, Kekuatan Sila ke 3. Memang sih butuh trigger untuk mewujudkannya, dibutuhkan sosok pemimpin yang bisa mensinergikan kita semua, atau kita butuh sosok common enemy?
Kedua. Apakah sejak dulu kala Jokowi bercita-cita menjadi presiden? Kenyataanya beliau mengaku sebelumnya ia hanya ingin menjadi pengusaha kayu dan sukseslah ia menjadi pengusaha mebel, bahkan dengan kualitas ekspor. Sampai akhirnya beliau “dipinang” oleh  FX Hadi Rudyatmo menjadi Walikota Surakarta. Lalu ia naik lagi dipinang oleh PDIP untuk jadi Gubernur sampai akhirnya kini menjadi Presiden. Untuk ukuran orang yang “tidak-kepengen-amat-memegang-kekuasaan” beliau menunjukan kinerja dan karya yang ada dan nyata (kalau untuk hasil kerja yang baik silahkan berpendapat masing-masing) . Beliau menggunakan segenap kekuatannya untuk menjalankan profesi dan jabatan yang dilimpahkannya. Jalankan tanggungjawab sebaik dan semaksimal mungkin walau mungkin hal tersebut hanya sekecil dan sesederhana dus kue untuk seminar. Kalau emang waktunya, pasti bakal dapat tanggungjawab dan amanah yang lebih besar lagi, bak katering buffetnya nikahan Raffi Gigi (lah~).
Sekali lagi selamat buat Pak Jokowi-JK, ditunggu kinerja positifnya 5 tahun ke depan! Sering2an lah ngadain syukuran gratis (mental anak kost).
Ditulis sambil ngantuk2 dan ingin bercumbu dengan kasur sesegera mungkin~

Comments

Popular Posts