[79] 88 Hari, 18 Minggu


Ada status baru yang disematkan pada gw dan teman2 seangkatan gw.
Mahasiswa Tingkat Akhir Zaman
Atau mahasiswa tua
Tidak dapat dipungkiri bahwa masa kami menyelesaikan masa studi di kampus akan berakhir (ya mungkin ada yang nunda dsb tapi itu soal lain). Gw gak menyangkan akhirnya tiba juga masa ini. Selama ini gw cmn dengar soal teror dan kejahanaman Tugas Akhir dari senior atau temen2 gw di kampus lain, mentok2 gw tahu dari akun twitter @yeahmahasiswa. Waktu itu gw sebagaiMabok (mahasiswa goblok, mahasiswa tengah tahun yang keasikan main dan cabut kelas) cmn bisa mendengarnya sebagai legenda belaka. TA hanyalah dongeng layaknya Putri Salju, Malin Kundang, atau Jakarta tidak macet…
Minggu ini, seisi kelas diharuskan masuk untuk mendengarkan pengarahan tentang Tugas Akhir (soal teknis, dosen pembimbing, dan yang lainnya).  Kayak biasa, kelas pagi selalu diisi sedikit anak karena masih banyak yang belum datang. Tapi tentu tidak menunda penjelasan dari dosen. Padahal gw berharap beliau kecewa karena mahasiswa yang dateng sedikit, pulang lebih awal, lalu showeran galau yang berakhir tenggelam di kamar mandi. Lalu tugas akhir pun dibatalkan! (mengkhayal karena kebanyakan ngirup aibon)
Pengarahannya bisa dibilang cukup standar. Ada dosen ngomong di depan terus cuap2. Mahasiswa tinggal duduk mendengarkan dan mencatat. Eh, Bukan itu maksud gw.
Maksudnya isi pengarahannya standar. Pembagian dosen pembimbing, jadwal pengarahan tiap minggunya, dan pengambilan buku kendali TA. Buat yang belum tahu, Buku kendali TA atau biasa disebut buku TA atau mau disingkat lagi menjadi BuTA adalah buku yang mencatat progress pengerjaan tugas akhir. Setiap ketemu dosen pembimbing, buku itu harus diisi masukan dari beliau dan tak lupa ditandatangan sebagai bukti telah melakukan bimbingan. Tanda tangan tersebut menentukan boleh atau tidaknya kita mengikuti sidang TA. Apabila ketahuan kita beberapa kali tidak melakukan bimbingan maka kelulusan akan ditunda. Singkatnya BuTA ini menjadi pengganti nyawa kita selama proses mengerjakan TA. Saking krusialnya, BuTA ini dibawa setiap saat tanpa terkecuali. Gw sempet pengen BuTa ini gw kalungin kayak nametag Ospek, cmn karena terlalu besar sebesar dosa Firaun gw pun mengurungkan niat.
Yang kedua, gw diharuskan ketemu dengan dosbing (bukan Dosen Clubbing) *jayus seminggu sekali.  Menurut gw gak terlalu masalah, selama gw rajin dan berusaha keras (ini masalahnya). Namun ada aturan baru yang ditambahkan dan mempersulit Tugas Akhir tahun ini.
Setiap hari, mulai dari Senin-Jumat setiap mahasiswa harus absen ke kampus sebelum jam 11 tanpa terkecuali. Kalau absen tanpa alasan 6 kali, maka kita dianggap mengundurkan diri. Dosen beralasan bahwa TA adalah matkul 6 SKS sudah harusnya diperlakukan dengan rajin dan serius. Ini adalah aturan baru yang paling rese dan malesin sepanjang kuliah. Padahal sebagai mahasiswa siluman sejati (tahu khan yang suka muncul dan menghilang sesuka hati?) gw masih berat untuk kuliah yang cuman 3 hari dalam seminggu. Gw cmn bisa pasrah dan menyanyikan theme song Hamtaro dalam hati…
“Hamtaro bermain di atas roda putarnya. Hamtaro tidur dimana saja~”
Suka atau tidak, ujian akan tetap datang tanpa permisi. Tinggal bagaimana kita menanggapi dan menjalaninya. Kata orang TA memang berat tapi gw meyakini bahwa ujian ini akan bermanfaat untuk orang banyak, baik bagi akademisi atau masyrakat umum. Seorang dosen senior, Pak A.D Pirorus pernah berkata:
“ Setelah sarjana justru masa studi yang sesungguh baru akan dimulai. Kalian akan belajar dan terus belajar tanpa henti hingga akhir hayat. Karena ilmu desain seperti akar, mengarah ke segala aspek kehidupan dan terus berkembang selama masih ada manusia”. (gw lupa kayak gimana kalimatnya tapi itu yang gw catet waktu itu, maafkan tingkat menghapal gw yg cmn setingkat ikan teri).
Beliau juga mengatakan Tugas Akhir mungkin akan terus berlanjut dan akan memberikan manfaat nyata bagi orang lain.
Semoga rencana gw berjalan dengan baik. Gw sangat berharap bahwa TA gw beneran bisa berkembang dan bermanfaat untuk orang lain, gak hanya berakhir menumpuk di perpustakaan atau sudut kamar. Sebaik-baiknya manusia, mereka yang berguna untuk kebaikan orang lain toh ya? Tugas Akhir bukan milik mahasiswa itu sendiri. Ada harapan dari orangtua dan keluarga yang menunggu kelulusan kita di rumah.
Bonus, jadwal TA gw 

“oh ya, kalian punya 80 hari, 18 minggu sebelum Sidang Akhir. Diatur2 lah ya sebaik-baiknya”, ucap Dosen Koordinator TA menutup pengarahan hari itu. (shitmen)
1 minggu hampir berlalu. Tinggal 17 minggu lagi.
Semoga gw gak berakhir dengan minum baygon di kamar kostan~
 —————————————————————————————————
Salam hangat (tai ayam).
Semoga dikuatkan bagi siapapun yang sedang menghadapi ujian dan masalah 
p.s gw gak bermaksud menulis cerita humor atau kisah jenaka melainkan hanya ingin mencatat jurnal perjalanan hidup gw sendiri. paling ngga itu yang gw pikir jadi kalau misalkan gak asik maklumin aja ya -___-

Comments

Popular Posts