[76] Mikir...


Selamat … Selamat untuk teman2 yang masih merayakan liburan di awal tahun ini. Untuk yang masih ada ujian atau pekerjaan, semoga pekerjaannya cepat selesai dan lengkas hengkang untuk vakansi. Oh yang jangan lupa kalau skrg nulisnya 2016, bukan 2015…(gak penting tapi penting).
Intro dulu.
Kemarin hari Rabu (06/01/2016) atau dalam bahasa Inggrisnya Wednesday atau dalam bahasa Polandia pluco (ya siapa tahu ada yang pengen ke Polandia), ada beberapa teman dari Unpad yang berbahagia karena telah menyelesaikan setengah perjalanan studinya menjadi dokter.  
(selamat untuk aryo, virza, andhri, atika, akbar, malih, dan segenap warga Nostra 2012 yang lulus sidang (SIM dan STNK)  dan menuju jenjang koas (asisten dokter). Semoga menjadi dokter yang baik dan bijaksana serta tidak menjadi dokter yang suka malpraktik dan senang jual organ tubuh ke pasar gelap *masa sih)
Alhamdullilah, salah satu mantan penonton setia dahsy*t, sebut saja ibu Nazmun Lailah, menyelesaikan sidang dan akan mendapatkan gelar kanjeng ratu S.Ked. (sarjana Kedokteran ya, bukan Sarjana Kedondong). Gw menjadi salah satu saksi (penonton figuran) yang menyaksikan perjuangannya dalam membuat skripsinya. Sehari sebelum sidang ia terpogoh-pogoh ke kost (ya dia datang bersama gojek langganannya, Mas Sesa) untuk minta dibantuin ngasih saran soal desain slide buat presentasi sidang besok. Sebagai desainer yang gagal teman yang baik gw pun memberi saran dan pelajaran singkat dalam bikin slide presentasi. Setelah itu dia latihan presentasi dengan Sesa dan gw sebagai (pura-pura) penonton (yang sukses bikin gw ngantuk dan ketiduran).
tersangka yang baru lulus sidang kemarin bersama ojek langganannya
Sebenarnya gw bukan orang yg tahu proses perjuangan pembuatan skripsinya. Gw cmn denger dari si (kampret) Sesa atau postingan dia di blog atau instagram. Tapi seperti dia dan teman2 seangkatan FK yang lain di Indonesia, gw yakin klo skripsi TA-nya sangat susah dan perlu perjuangan *masa… Harus begadang, translate ke bahasa inggris, wawancanra survey dkk. Bagaimana stress berkali-kali karena ada revisi, di-php-in dosen pembimbing.
Rabu pagi itu gw berdiri bersama teman2 yang lain, nungguin alay Nazmun untuk keluar dari ruang sidang. Sambil nunggu, gw dengan seksama memperhatikan orang-orang lain yang sedang nunggu temennya selesai sidang. Ada yang bawa karangan bunga, bawa boneka, makanan, selempang ala abang None Jakarta, dan cincin tunangan. Ketika sang teman yang selesai sidang itu keluar, semua temannya pun berkumpul dan mengeremuni dia untuk mengucapkan selamat. Ada aura lega dan bahagia yang terpancar dari wajahnya. Mirip perasaan lega habis berak
Gw pun mulai berpikir. Kurang dari 6 bulan lagi (kalau lancar) mungkin gw akan menghadapi situasi yang sama, sidang Tugas Akhir lalu diwisuda. Gw pun akan sama stress dan bingungnya dalam proses mengerjakan skripsi (walau sebenarnya skripsi gw sudah dimulai semenjak semester kemarin). 
Pertanyaannya : apa yang akan gw lakukan setelah diwisuda atau menyelesaikan studi? Gw punya beberapa rencana baik yang utama maupun yang cadangan yang telah gw susun sebelum kuliah. Gw sudah punya bayangan apa yang akan gw lakukan setelah kuliah (pengen punya usaha sendiri, pengen kerja sesuai passion, pengen s2, pengen aktif ikut kegiatan sosial, pengen berprestasi dan segudang khayalan lainnya. Yang sayangnya usaha menuju rencana tersebut kebanyakan sukses gw gagalkan dan banyak yg belum tercapai wkwkwk).

———————————————————————————————
Dulu gw pernah merasakan kebingungan yang sama pas SMA, seperti upil mana yang lebih besar, dari lobang hidung kanan atau kiri (gak deng). Milih kuliah dulu apa gawe dulu, mau masuk kampus yang mana, dan semacemnya. Bikin uring2an gak jelas dan perasaan gak nentu berkepanjangan. Bikin kapok dan bermasalah
Kebingungan akan sebuah pilihan memang kerap membuat masalah baru dan numpuk di kepala. Tapi entah kenapa skrg berbeda. Walau tetep mikirin dan bikin bingung, tapi rasa-rasanya lebih ringan dan tenang dibanding dulu. Toh masalah akan selalu dan menjadi ujian agar kita lebih baik. Emang berat ngerjain dan mulainya, tapi hasilnya bakal memuaskan dan melegakan. Sehabis kesulitan bakal ada kemudahan, Di Quran juga udah ada firmanNya. Pada akhirnya segala macam persoalan dan ujian di kehidupan akan bikin manusia jadi pribadi yang lebih baik, pantas untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat (asek)
Dan kita akan mengakui, kalau berubah menjadi lebih baik itu nyatanya akan sangat menyenangkan~

Comments

Popular Posts