[77] Knalpot Racing


Kesal.
Dan dongkol.
Perasaan demikian muncul ketika sesuatu yang kita tidak sukai atau menganggu kenyamanan kita saat beraktivitas. Untuk gw pribadi, perasaan tersebut gw rasakan ketika menemui hal yang satu ini.


Motor yang ngebut pakai knalpot racing.
Ya, suaranya yang menderu nyaring sangat kencang menganggu siapapun yang berada di jalan. Gak yang menutup kuping dan memasang mua jutek, bahkan terkadang mengumpat. Sejujurnya sebagai manusia yang baik dan bertawal biasa, gw hanya bisa diem dan mengelus dada.
TOILET, WC, LALER IJO.

Hanya sebatas umpatan kata2 kotor yang mampu gw teriakan dari dalam hati dengan harapan para pengendara motor kurang piknik mendengar melalui indera keenam. Kalau sudah begitu tak sengaja pula gw berdoa agar para pengendara motor knalpot racing tersebut segera sadar, minimal tersadarkan setelah kena razia polisi atau kecelakaan sekalian *astagfirullah
Gw mulai kepikiran, sangat mungkin yang tidak suka dengan suara bising dari knalpot racing itu banyak sekali. Dari sudut pandang si pengendara (dan mungkin kuping yang sudah nyaris budeg), ia merasa motornya sama saja dengan kendaraan lainnya. Ia tidak tahu bahwa bagi orang lain motornya terdengar seperti orkes-band metal-pengiring-kematian-diiringi-suara-kucing-kawin. Sebuah mimpi buruk, kawan.
Dan ketahuilah bisa jadi sepanjang perjalanan si pengendara motor, semua orang yang dilalui mungkin merasa kesal dan tanpa sadar menyumpahi agar si pengendara motor terkena kejadian buruk. Misalnya kejebak di demo mahasiswa dan motornya dibakar massa.
Tak terhitung berapa dosa yang telah ia perbuat sepanjang jalan.  Bisa jadi dosa-dosa kecil sekecil upil gajah (eh itu mah besar ya?) yang bikin si pengendara motor itu tertunda rezeki atau amalan baiknya.
Lalu gw mulai merenung. Bahwasannya yang terjadi dengan pengendara motor knalpot racing (jadi riweuh gini nyebutnya) itu sama dengan kehidupan kita sehari-hari.
Ada kalanya cita-cita, tujuan, atau rezeki kita belum sampai lunas di tangan kita. Kita mengingat bahwa akhir2 kita tidak melakukan suatu perbuatan buruk atau melakukan keburukan pada orang lain. Merasa ada yang salah namun tidak yakin mengingatnya. Jangan pernah lupa, bahwa yang menyulitkan orang dalam mendaki gunung bukan terjalnya tebing yang menghadang, melainkan kerikil di telapak kaki. Bisa jadi bukan dosa atau kesalahan besar yang menghalangi kita dengan tujuan atau mimpi kita, tapi justru dosa kecil yang kita lakukan tanpa sengaja dan kita sadari. Dosa kecil yang berbaris seperti antrian sembako menumpuk menjadi dinding yang menghalangi kita.
Toh, kita tidak hidup seorang diri dan demi diri sendiri~
salam koprol

ditulis sembari pusing banyak pikiran

Comments

Popular Posts