[29] Sekaleng Susu Kedelai

sebelum memulai posting ini, marilah kita berdoa sesuai kepercayaan dan kemauan masing2, berdoa dimulai.........

Bismillahirahmanirahim, gw buka postingan ini dengan selingan iklan berikut ini
Akhir2 ini atau lebih tepatnya semenjak semester 3, saya mulai mengkonsumsi obat2an terlarang seperti ganja atau putau agar tidak kalah ngetren dengan pejabat atau polisi "nakal" SUSU KEDELAI KALENG. emang kaleng bisa nyusu? eh bukan maksudnya ini adalah susu kedelai yang dikemas dalam bentuk kaleng layaknya bir guiness atau bir bintang kopi mahal atau minuman isotonik yang ada artis idol2 nya gtu leh. Sayangnya di bandung tidak ada minuman kopi kap enak yang kadang suka bikin giting dan pengen narik angkot *eh . dan ketika gw minum susu kedelai, gw merenungi banyak hal yang gak jelas juntrungannya, gak jelas urutannya,  di tengah hesapan cairan...

Udah satu setengah tahun gw hidup sendiri dan tentu mengalami banyak perubahan dalam hidup, mulai dari hal primer seperti pola makan yang berubah menjadi 2 kali sehari atau mandi seminggu 3 kali (gw yakin banyak yang menjijay khan keadaan gw yang kurang mandi. tapi percayalah gw melakukan ini demi masa depan air di muka bumi yang lebih baik *ngeles) hingga yang sekunder seperti kalau pergi tak diundang pualng dianterin jalan kaki dan mulai mengatur keuangan lebih detil karena akses yang lebih terbatas. Dan tentu banyak halang rintang asem garam manis asin nano-nano yang udah dihadapi. ya macem tugas yang bertubi2, tiba2 mood gak enak, sakitlah, bentrokan sm kegiatan yang lain, sampai mungkin rindu rumah yang tentunya semua itu gak mudah untuk dihadapi. Banyak hal yang gw bingungin juga, layaknya insan manusia yang ngga pernah tau alur hidupnya akan dibawa kemana...

Ada salah satu sikap gw yang dari dulu sampai sekarang yang belum sempat dibenerin, dan tentu ke depannya ini sangat ganggu kehidupan, itu adalah pesimis *DONG DOOOONG . Gw sebenarnya lebih pengen dibilang realistis, gw tidak ingin bermuluk-muluk melihat kesempatan atau mengapresiasi diri sendiri karena takutnya ketika kita berharap lebih, kita malah jatuh dan kecewa berat, seberat cintaku kepadamu *hoek. Sering sekali ketika gw mengerjakan suatu hal atau tugas, gw bakal menerawang jadinya seperti apa dan ketika gw memperkirakan bahwa hasil akhirnya bakal buruk di tengah pengerjaan, gw bakal kehilangan mood dan tidak yakin dengan hasil pekerjaan gw sendiri. Pada akhirnya gw akan pesimis dan berpendapat bahwa semua hal yang gw lakukan akan berakhir dengan buruk. ya gw sering suuzon dengan diri sendiri. gw juga  gw suka berpikir bahwa gw gak punya suatu hal yang bisa gw tonjolin, gw jadi sering mikirin skenario terburuk dari hal yang akan gw kerjain, gw juga suka curigaan dengan suatu hal dan hal terburuknya, gw mengetahui bahwa suuzon atau prasangka buruk tidak baik, tp gw masih sering ngelakuin hal tersebut. berulang2. semoga tidak sampe mampus. gw harus berubah. itu resolusi seumur hidup gw saat ini, atau besok aja ya?*asu*

Lalu karena gw sering pesimis, gw jadi mencap diri gw buruk, sehingga membuat rumput tetangga lain lebih hijau.  Bahasa manusianya, gw sering ngeliat banyak orang yang lebih baik dari gw, gw selalu merasa ciptaan atau karya orang lain jauh lebih bagus dari gw sehingga merasa minder dan lain sebagainya. apakah bagus? tentu saja bagus jika sesuai takarannya broo. klo berlebihan yang tentu aja gak baik jg. Sering mereasa juga bahwa orang lain lebih hebat dengan jalan yang digelutinya, melihat segala kesuksesan yang menghampirinya. menjadikan diri gw lebih rendah diri, karena tidak bisa mengkuti jalan kesuksesan yang digeluti orang lain. Saya sering kali heran dengan orang yang mengikuti banyak kegiatan tidak pernah melewatkan tiap kegiatan yang ada, akademis nya tetap bagus dan sukses trus. jujur saya pernah coba mengikuti apa yang orang2 sukses di lingkungan saya lakukan dan berakhir babak pelur eh belur. gw kecapekan dan stress sendiri jadinya. dan menghakimi diri sendiri betapa buruknya gw karena tidak sukses dalam melakukan hal apapun.

Gejolak hidup paling merona eh maksudnya paling membara saat ini adalah passion. gw amat bingung dalam menentukan apa yang paling baik untuk gw dan kemana hendaknya gw melangkah, karena takut salah jalan. takut nyebur ke jurang dan takut nginjek tokai.ya gw jadi takut salah. gw merasa jika gak ngikutin apa yang dilakukan orang pada umumnya, gw bakal ngelipir keluar dari jalurnya. makanya gw jadi suka sok2 ikutan apa yang orang lain ikutin karena takut melewatkan momen atau kesempatan untuk berkembang... sukses sih lebih tepatnya.  Niatan gw awalnya ada ngejar jalur di komik ,tapi makin kesini kok gak ngerasa bakat, apa cuman sekedar seneng baca dan meneliti aja dan akhirnya lama2 gw kehilangan tujuan. saat ini patokan yang gw punya adalah berkarya, dan komunikasi atau desain visual. gw lagi menikmati hal2 yg kyk gini. gw pun trpaku dengan keadaan diri sendiri, ngeliat temen2 gw yang udah sibuk sama kegiatannya dan gak pernah satu haripun untuk merenung atau berpikir ulang karena udah yakin,  lari sekenceng2nya  untuk menggapai mimpinya sedangkan gw masih ajah jalan salto pelan2 kek gini. yah gw cmn bisa menghela nafas panjang dan menerawang...

Namun di satu titik terjenuh gw, gw ditimpuk batu bata sm Tuhan. sesosok temen gw yang datang dalam bentuk tomsamchong manusia kurang tidur memberi nasihat "janganlah engkau berzinah" eh bukan intinya " pilihan yang manapun itu sama baiknya, yang penting terus bersyukur dan tetap menatap ke depan" gw lupa kalimat panjangnya padahal bagus bgt, maklumin aja daya hapal gw yg setingkat kura-kura pura-pura ninja, ya itu kira2 intinya setelah gw rangkum dalam pedoman sepanjang buku campbell. gw harus bersyukur dengan keadaan gw yang kyk gini dan berusaha untuk mensyukuri nikmat kecil yang diberikan Allah SWT ke dalam tiap napas gw. gw bersyukur masih bisa makan walau sering lupa, gw masih punya kost2an, mungkin orang2 eskimo di luar sana menderita karena gak punya kostan. ya mereka hanya punya igloo untuk dijadikan ruang untuk bergalauria *ngomongapasih*. gw bersyukur masih hidup sampai sekarang yang berarti gw masih diberi kesempatan untuk memperbaiki segala kekurangan gw dan gw masih punya waktu unutk mencari apa keinginan gw. Gw bersyukur di kasih bangku di kampus (maksudnya masih bisa kuliah, walaupun sering juga gw lesehan di kampus), karena ini adalah saat dimana gw bisa salah sesalah2nya dan bandel2nya untuk eksprimen pencarian jati hidup. kalau bukan di kampus kapan dan dimana lagi gw bisa mencoba2 banyak hal dan masih dimaklumi klo salah. kelak kesempatan tersebut akan habis ketika kita terjun di masyarakat yang tidak mentolerir kesalahan, bahkan cendurung mencibir. hidup itu keras jenderal! *sambil nyilet alis

mengenai passion jg gw gak harus khawatir banget karena justru inilah saatnya gw mencari2. gw cuman perlu terus melangkah dan menatap ke depan tanpa harus khawatir ada jurang apa yang ada di depannya, tanpa harus takut ketinggalan dengan yang lain karena gw tahu gw bisa berdiri lagi ketika saatnya gw jatuh,  karena gw tahu karna akan selalu ada yang menolong ketika gw susah untuk melangkah, dan karena gw tahu jalan gw memang berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda pula. Tuhan akan selalu berada dekat hambaNya yang berniat baik kepadanya. Gw pun memiliki celah untuk cita2, dimana gw ingin membuat karya, karya yang terus hidup dan terus menginspirasi, karya yang memiliki makna dalam, karya yang mendorong orang untuk menjadi lebih baik bahkan ketika gwnya sendiri udah meninggal dengan harapan itu bisa menjadi amalan yang terus mengalir ke alam kubur gw. gw pun teringat lagi bahwa hidup ini sebentar dan bukan tujuan akhir, goal kita sebenarnya adalah akhirat, dimana kita berharap bahwa amalan baik kita bisa menghantarkan diri kita ke surga yang nikmatnya jauh ketimbang di dunia. gw bersyukur bahwa alhamdullilah dalam ibadah gw masih bisa bertahan untuk lebih baik lagi ditengah gempuran bisikan setan di era perkuliahan seperti ini. gw udah liat banyak korban2 naas yang mulai melupakan ibadahnya. Ya gw lupa untuk apa mengejar kesuksesan dunia kalau di akhirat nantinya kita malah mokad. mungkin dengan gw dikasi jalan yang berliku2 seperti ini, jalan yang penuh batu tajam dan berlian palsu, gw jadi lebih inget kepadaNya. sebuah berkah yang mungkin akan selalu terlihat kalau aja gw bisa berpikir lebih positif.

dan mulai detik ini gw akan mulai belajar untuk menghargai diri sendiri, belajar untuk menikmati segala alurnya, serta untuk selalu bersyukur kepadaNya, kepada Dia yang kerap memberikan berkah dan karunia kepada umatNya tanpa dipinta, ketika dulu gw sering mengeluh dan merunduk merasa tak berdaya.

Untuk saat ini, gw hanya ingin berjalan terus menerus dan tahu bahwa di ujung sana akan ada tambang emas yang bisa gw raih, sambil terus menjaga perasaan ini. Semoga kelak gw menemukan apa yang gw cari dan apa yang terbaik untuk gw di dunia maupun akhirat. Amin

salam salto
nb : *maksud diriku untuk mempost soal ini tidak lain tidak bukan adalah untuk sombong, eh bukan  maksudnya sebagai pengingat untuk diri sendiri dan barangkali untuk yang sudah baca bisa menjadi penuntun untuk diri saya sering lupa hehe

Comments

Popular Posts