[17] Realitas

Gak kerasa, gara2 keasikan main sama tidur2an pas liburan, tiba2 udah tahun 2742 *gakdeng  tiba2 LIBURAN UDAH MAU HABIS AJA, LHO! *teriakandarikejauhan

Yah dengan sukses saya sudah kembali menjadi mahasiswa-yg-klo-makan-ngirit-itu. Yah, saya sudah kembali, Bandung!

kok cepet bgt udah balik?? ya tentu saja karena keesokan hari akan sibuk karena mengurusi jablay-jablay yang siap melayani pelanggan setelah diiket selama bulan puasa kesibukan di kampus sudah dimulai. Ya walau sedikit gak rela, toh kalender akademik sudah tidak bisa dikibuli lagi *kembalikan liburku

Mungkin penolakan ini gak terjadi sm saya, tapi juga sm perihalnya dengna teman2 lain atau orang tuanya teman2 lain yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa hari libur sudah habis (kecuali adik2 kelas yang masih menginjak bangku sekolah SD-SMP-SMA, libur kalian masih seminggu lagi, terkutuklah kalian). Terlihat berbagai macam komentar menyangkut tragedi(?) ini. Saya merangkumkan segalam macam komentar di media sosial dalam satu kalimat : Kembali ke realita.

Lantas yg menjadi pertanyaan, apakah realita itu? Sekejam apakah realita sehingga kita terlalu malas untuk menghadapinya?? Banyak yang gak rela ketika kita harus berhadapan kembali dengan rutinitas, aktivitas sibuk. Mungkin semuanya sudah terlalu nyaman dengan "comfort zone" sendiri. Tapi toh semakin berumur kita, semakin pula dinamis alur kehidupannya. Kadang kita harus menghadapi hal yang tidak ingin kita hadapai, mau cepat atau lambat ya pasti ketemu-ketemu juga.

Ikhlas dan Niat. Itu mungkin kuncinya dalam menghadapi problematika hidup yang sedari dulu tidak pernah ada habis2nya.

Buat semua orang di dunia yang lagi "ngulet" dan berusaha nyari segala cara untuk nyari mood beraktivitas kembali : SEMANGAT!

oh iye, gw bikin beginian kemarin2...





Comments

Popular Posts