[20] Atom

Seminggu kemarin saya baru saja mengikuti serangkaian acara yang padat nan dahsyat, yang baru saja membuka mata hati dan pikiran, menempa kepribadian, dan menumbuhkembangkan kedewasaan. Tak perlu kusebut acaranya, yang pasti hal tersebut sudah membuat diri saya ini berevolusi ke tahap selanjutnya, menyadari bahwa saya akan memasuki tahap kehidupan yang lebih tinggi lagi.

Anggaplah kemarin kampus dimana saya menimba ilmu tengah mengadakan acara tahunannya, acara yang bukan sekedar acara karena hal ini menjadi titik balik kehidupan seorang siswa menjadi mahasiswa. Saat2 dimana mereka memasuki dunia yang baru, dunai yang berbeda dengan apa yang sudah mereka jalani sebelumnya. Melalui acara tersebut diberi "rangsangan"lah mahasiswa2 baru tersebut akan nilai2 dan budaya yang ada di dalam kampus. Rangsangan yang akan merasuk ke jiwa2 tiap mahasiswa baru, dengan harapan input yang diberikan oleh kampus bisa bercampur dan membangkitkan semangat berkemahasiswaan, semangat untuk berkarya untuk tiap2 insan yang masih hijau tersebut.

Namun saya sadar sebenarnya yang sedang diturunkan nilai dan budaya2 bukan hanya mereka saja, saya juga termasuk. Selama 3 bulan saya dididik dan dilatih bersama kawan2 yang lain. Banyak hal yang lebih penting yang saya dapatkan daripada teknis sebagai kepanitiaan. Teman, disiplin, kesigapan, kepekaan, dan yang lebih penting, komitmen dan kekeluargaan. Oh ya ada yang jauh lebih penting daripada itu...

Saya sadar selama setahun kuliah ini tampaknya sibuk dan asik sendiri dengan teman2 dari "dunia" yang sama tanpa mau menyentuh dunia dalam kampus yang lain. Saya kurang berinteraksi dengan teman2 dari jurusan yang lain, dengan mereka yang mempunyai dunia yang berbeda dengan saya. Dan betapa baru saya sadari bahwa saya punya "abang" lain, orang lain lebih dari seketar kata "hebat" atau "cadas". Bertapa terguncang nya saya bahwa saya kini berada di sebuah lingkungan yang tidak main-main. Sebuah lingkar yang luar biasa yang terdiri dari banyak orang hebat. Saya punya senior2 yang memiliki visi dan mimpi yang tinggi, dosen yang terus mengilhami dan memotivasi, dan saya juga punya teman2 yang tekad dan aksinya menggebu2 untuk mencapai apa yang dicitakannya (yah jujur tidak semuanya seperti ini, ada pula tentu oknum2 yang kurang memanfaatkan lingkungan yang penuh motivasi. tetap bermalas2an~). Yah saya sadar bahwa saya begitu kecil di lingkar yang begitu luas ini. Kayak semut yang lagi liat perang antargalaksi antara Planet Namek dan Planet Saiyan atau liat Superman tawuran sm manusia Krypton sedangkan saya hanya kutu yang cmn cengok aja....

Di bawah telapak kaki gajah terdapat bakteri, yang mana di dalam bakteri tersebut terdapat sel yang berisi jutaan atom. Ya saya adalah Atom tersebut dan kampus dimana saya menuntut ilmu adalah Gajahnya...

Tak ada artinya membusungkan dada di dalam entitas yang begitu gigantis, saya hanya partikel di dalam luasnya alam semesta~



Comments

  1. Semangat, Fakhry. Tanpa atom-atom penyusun, rasanya dunia seperti sekarang ini hanyalah fiksi.

    Salam Varsha!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts