[23] Penurunan Visi

Visi Hidup~ apa itu?
Kalau kata orang cerdas bin pintar nan berbudi pekerti, visi hidup adalah hal yang menjadi pedoman kita dalam mencapai tujuan hidup yang berlandaskan azas ketuhahan dan kebebasan substansial, tujuan yang tidak hanya berdampak baik bagi diri sendiri namun juga masyarakat di sekitar mauoun seluruh dunia #tsaaaah

Semester baru sudah dimulai, petualangan baru juga sudah dimulai. Yah tapi apa daya hati ini penuh bertanya2 namun kampus blom bisa menjawab hehehe. Kampus saya punya petuah (apa pepatah ya? ato jargon? yah apapun itu namanya) yaitu "Kampus itu adalah tempat bertanya dan harus ada jawabannya". Pertanyaan paling hot dalam hidup saya saat ini, "Apakah tujuan hidup saya? Untuk apa saya hidup? Apa itu hidup? Apa visi hidup aing?" terus bertanya2 dalam hati, terus diulang sampai bego.........

Memang sebelumnya gak punya cita2? Punya dunk yaitu jadi juragan ganja yang memilki jaringan gembong narkoba bertaraf internasional jadi jadi..... Komikus? atau sih saya dulu (ya dulu, setahun yang lalu) punya hasrat yang menggebu-gebu untuk membuat komik, komik yang mampu memberikan rasa aman dan mencegah kematina serta kecacatan ( eh itu prinsip medik) maksudnya komik yang mampu memberikan motivasi, semangat, daya juang yang tinggi, dan mengubah manusia yang membacanya menjadi manusia yang lebih baik. Mulia kah??

Tapi semua pupus ketika negara api menyerang semua tiba2 menyusut, semua hanya gara2 melihat, jiper melihat teman2 seperjuangan, teman sejurusan, hingga teman2 yang di luar jurusan. Jiper? Teman2 saya banyak yang tangannya udah kyk karet eh bukan maksudnya tangannya udah kyk sentuhan dewa mungkin, segala hal yang digoreskan seketika berubah menjadi gambar-gambar dan visual yang keren2 edan pisan. Teman2 seperjuangan saya juga telah melangkah maju dalam #jalankomik ini. Masing2 temen ini udah bergerak menuju #jalankomik nya masing2. Ada yang udah bikin ilustrasi lah, storyboard, ada yang kerjaan nya ngomik terus sampe pagi kampret........... ya mungkin saya frustasi. Sebenarnya saat ini saya sedang menikmati studi yang diajarkan di jurusan saya, ya alhamdullilah saya mensyukuri karena telah "dibelokkan ke jalan ini". Entah kenapa saya bisa berbuat sesuatu yang lebih jika berada di jalur ini. Entah kenapa ya. Tapi melihat teman2 yang sudah berlari sangat cepat dan jauh membuat diri ini menjadi... merendahkan diri sendiri. Kerap bersedih mengapa diri ini tidak mengalami kemajuan dan perkembangan yang signifikan *meratapdikegelapan

Bukannya juga tidak berusaha, saat ini saya juga sedikit demi sedikit berjalan di #jalankomik. Saya iseng2 bantu teman saya bikin plot dan storyboard atau name, selain itu sekarang tiba2 jadi senang mencoret2 dimanapun berada, gak seperti dulu yang kalau menggambar harus di meja belajar di kamar. Skrg entah kenapa lebih berhasrat untuk corat coret walau jujur aja gambarnya-kyk-anak-teka-belum-disunat.

Setelah sebulan memasuki ranah "kreatif visual" saya merasa euphoria yang begitu menyenangkan sekaligus membara. Saya begitu semangat untuk menelan apapun yang diberikan mulai dari ilustrasi, branding, periklanan, komunikasi, hingga soft skill macam kerja sama dan pengendalian ego. Begitu semangatnya saya jadi ingin melahap dan menjalankan semua hal yang ada. Rajin dateng seminar, (sok) ikut2an kepanitian, bawa2 buku sketsa untuk nyicil tugas atau sekedar nyoret-nyoret tidak jelas. Nah, namun keluar sebuah kesimpulan yang menurut saya mampu mendefinisikan apa yang terjadi sama saya saat ini.

Saya bingung harus memulai dari mana, karena semuianya terasa menyenangkan dan mengasyikan. Dan? Ternyata saya menyadari, saya belum tahu dimana keahlian terhebat saya, dimana suatu hal yang paling benar2 saya senangi hingga saya sanggup untuk menomorduakan yang lainnya (kecuali Tuhan dan RasulNya tentunya, yang ini udah irreplaceable tea lah~ ), dan saya belum tahu apa yang benar2 saya cintai. Satu Pertanyaan, Dimanakah Passion Saya??

Saya punya teman yang tidak terlalu jago fotografi dan desain, tapi sangat menyenangi dan khatam soal ilustrasi dan urusan gambar-menggambar. Saya punya teman yang tidak jago dalam urusan branding maupun ide, namun punya kekuatan penuh atas daya ciptanya ketika akan membuat komik. Semua teman2 saya punya satu kesamaan, Mereka tahu apa yang mereka suka, apa yang menjadi keahlian mereka, dan mereka tahu mau dibawa kemana keahlian mereka. Disini letak kehilangan saya, saya belum tahu apa yang benar2 saya sukai karena saat ini saya menyukai semua hal yang saya pelajari sama rata. 

Ya saat ini, hal yang hanya saya dapat lakukan adalah terus berjalan, terus belajar, dan terus berdoa. Kalau ditanya cita2, mungkin saya hanya bisa menjawab "Memajukan Indonesia dan manusianya lewat bidang visual-kreatif sesuai keyakinan saya".



Semoga Allah memberikan petunjuknya untuk abdi urang, hambaNya yang begitu lemah tanpaNya.




Comments

  1. jalnanin aja toh nanti jg ketemu biasnya passion itu bkn di cari tapi dirasakan saat km suka nanti berkembang sayang kalau udah jadi cinta deh kalau cinta bagus enggaknya bakal ngikutin jalanin prosesnya yg penting benar dlu bagus ngikutin kok, semangat!

    ReplyDelete
  2. Ngintip tulisanmu yang ini, seperti ngaca sama diri sendiri. Kog ceritanya sama, yak. Masih labil mencari jati diri dengan diiringi doa dan usaha.

    Badan tanggap. Kami siap. *lhoh*

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts