[40] Rumah-rumahan

bukan, bukan rumah yang ini
Kampus bisa jadi tempat dengan banyak kepentingan, dalam artian yang datang ke kampus tujuannya beranekaragam. Tidak bisa dibilang hanya sebagai tempat untuk belajar dan menuntut ilmu secara akademik, tapi juga ngecengin cewek menuntut non-akademik. Salah satunya, kampus jadi tempat orang untuk berkumpul dan mencari teman. Ya, mencari tempat bernaung dan merasa tentram di dalamya. Bersama sekumpulan teman yang membuat kita nyaman bersamanya.

Tentu banyak cara untuk mencarinya. Mulai dari awal kenalan sm tmen2 sesama TPB, daftar ke Unit Kegiatan Mahasiswa hingga ikut (atau kepaksa ikut) osjur2an yang nantinya bakal menggiring kita ke sebuah wadah organisasi yg lebih besar seperti Himpunan Jurusan atau bahkan daftar ke KM. Biasanya stelah beberapa waktu kemudian kita bakal nemuin apa yang bisa disebut temen paling sohib dan loyal lah dimana. Makanya sering banget bergaung doktrin atau ungkapan "...karena kita khan Satu Keluarga (Berencana)!" Saya rasa hampir semua orang yang ada di kampus punya tempat tongkrongan tersendiri atau apa yang di sebut sebagai " Rumah", sebuah tempat selain kost dan rumah sesungguhnya di kampung, yang berisi teman2 entah sepemikiran atau apapun yang klop banget. Bersama teman kita bisa berbuat apa saja. Ngajak makan bareng, belajar bareng, bercanda tidak jelas, tidak butuh alasan yang ngejelimet dan berbagainya. Bukan sekedar teman kuliah atau teman kerja kelompok yang kalau jadi teman kalau memang ada butuhnya -__-

Di satu sisi gw melihat ada orang yang krn ingin diterima dalam pergaulan, ya mereka berusaha untuk mengikuti alur yang ada saja. Toh lebih baik ber-ramai2 punya teman, punya rumah untuk bernaung. Daripada sendirian, sesuai dengan keinginan yang sbenarnya tp gak pasti?

Gak jarang gw ngeliat ada teman2 yang loyal banget sm "rumah"nya. Rumah dalam maksud gw bukan hanya sekedar sekretariat atau tempat yang bisa jd tempat berkumpul. Tapi dengan teman2 satu lingkar yang merasa udah klop banget. Sekumpulan orang yang membuat kira menjadi diri kita yang sebenarnya tanpa harus merasa canggung atau dijauhi. Bisa bicara dan berbagi apa saja tanpa perlu merencakannya apalagi bertujuan. Namun ada beberapa yang mengganggap rumah mereka udah terlalu nyaman sehingga agak susah bergaul dengan teman2 yang lain. Nah lho. Lantas mengganggap dirinya sendiri ansos, atau anti-sosial yang merasa dirinya memang sulit adanya untuk bergaul dengan orang lain. Menjadi sesuatu yang merasa asing dengan dunia luar. Padahal gw merasa sebenarnya mereka jauh lebih baik dari itu. Gw melihat semua orang di dunia bisa menyatakan apa yang dipikirkannya dan menjadi dirinya sendiri dengan cara yang baik, cara yang tidak merugikan orang lain. Walau kebanyakan tidak memilihnya.

Kalau berbicara soal ansos, tampaknya mungkin gw bisa jadi contoh yg tepat orang ansos :) . Entah kenapa gw gak terlalu menyukai keramaian yang tidak terlalu penting, yang gak terlalu gw pengenin. Gw sering banget lelah kalau harus ketemu orang yang gw kenal tapi ya biasa aja. Lelah kalau harus ketemu orang yang itu2 aja terus menerus. Gw bicara kini bukannya depresi atau gmn ya hehe. Gw juga bukannya yang kalau kuliah langsung pulang gtu aja. Gw masih suka ikutan kepanitiaan gtu kok walau menurut gw kadarnya gak seheboh orang kebanyakan. Gw jg masih suka ngobrol sm temen2 baik yang di jurusan atau di luar jurusan. Gw terdaftar di unit, masih dianggap "ada" di jurusan, dan masih hadir kok di kelas (biar sering telat) :P.

Tapi entah kenapa gw gak nyaman. Gw lebih merasa nyaman jika harus bertegur sapa dengan orang di perjalanan gw klo gw sedang pergi jauh ke luar kota. Gw lebih nyaman sama bbrp org yang gw anggap dekat walau gak banyak. Kurang klop gw merasa dengan unit dan himpunan dimana gw sedang bernaung gw skrg. Nggak, mereka gak jahat, hanya saja entah kenapa gw merasa beda dan gak cocok dgn diri gw yang menurut gw sendiri agak aneh. Dibilang "nyeni" bgt nggak, tapi dibilang logic atau kaku bgt juga nggak. Dibilang santai nggak, tapi dibilang serius bgt juga nggak. Jujur gw gak terlalu mengerti gmn harus mendeskripsikan gw seperti apa hehe.

Bagi gw saat ini semua teman dan tempat bernaung (kecuali utk bbrp pihak yang menurut gw dekat ) yang ada di kampus hanya gw anggap sebagai "hotel" atau "losmen". Hanya bisa dibilang tempat bernaung sementara. Kalau dibilang rumah, gw belum menemukan suasana yang bener2 bikin gw nyaman berada disitu. Ada sih yang hampir bisa dibilang rumah, hanya saja sampai detik ini belum selesai dibangun. Hanya baru menjadi tempat perkemahan  dengan cagar alam yang luar biasa (note : GerbekStudio). Plus temen2 SMA yang alhamdullilah masih terjalin hubungannya sampai sekarang.

Di kampus ini gw serasa berkeliaran aja, hanya pindah dari satu hotel ke losmen yang lain, merasakan nyaman hanya dalam waktu yang singkat. Belum ada yang bisa gw bilang ini dan itu adalah "rumah" gw yang isinya "keluarga". Memang agak aneh karena beberapa orang melihat gw sebagai sosok yg punya banyak kenalan dan teman. Tapi toh gw hanya merasa biasa aja. Perjalanan masih panjang, mungkin bukan saatnya sekarang gw menemukan "rumah gw sesungguhnya". daripada maksa tp dapetnya rumah-rumahan? Gw harus melanjutkan perjalanan walau sendirian, tapi gw bisa jadi diri gw apa adanya. Seandaikan gw memang sudah punya sekarang ini, semoga gw nya cepat sadar dan kerap mempertahankannya hingga akhir hayat~

Note : salam untuk Papaya

Comments

Popular Posts