[44] Seceng
Kenapa uang receh seribuan lebih cepat lusuh ketimbang uang
seratus ribuan berwarna merah? Kenapa uang seribuan lebih banyak ditemukan di
kotak amal ketimbang uang seratus ribuan? Bisa jadi karena uang seribuan lebih
cepat berpindah tangan sejak ia mulai keluar dari bank. Dari bank menuju tangan
seorang pedagang kelontong, lalu menjadi uang kembalian bagi pelanggannya, lalu
masuk celengan, lalu keluar lagi untuk uang jajan, lalu masuk lagi ke kantong
seorang pengemis, sampai akhirnya masuk ke kotak amal masjid dan dalam hitungan
hari sudah masuk ke kantong orang yang membutuhkan. Berbeda dengan seratus
ribuan yang setelah keluar dari bank malah tertahan lebih lama di kantong
seorang yang kaya raya sampai akhirnya dibelanjakan dan berdiam di tengah
tumpukan uang kas pedagang lainnya.
Kenapa orang lebih mudah mengeluarkan si seribuan ketimbang
seratusribuan? Cukup, saya tidak meminta pertanyaan ini untuk dijawab
sekeras-kerasnya, cukup dalam hati saja karena toh saya juga masih mempertanyakan
kenapa demikian dan belum tahu jawabnya, hehe. Kalau memperhatikan seribuan
yang lebih keluar masuk kantong, alangkah baiknya jika disandingkan dengan
perbuatan baik yang kecil namun sering dan terus menerus dilakukan secara
konstan.
Memang jauh lebih baik melakukan amalan kecil tapi terus
menerus dilakukan ketimbang amalan besar namun hanya sekali dilakukan. Apa
mungkin lebih baik jadi uang seribuan
yang lebih sering berguna di kala kepepet ketimbang “uang lembaran berwarna
merah itu yang bernominal 100.000”? Uang seratus ribu tidak akan jadi seratus
ribu kalau tidak ada seribunya~
Tapi menurut saya, kenapa tidak kita melakukan amalan besar,
sering, dan dilakukan terus-menerus saja sekalian? (berbicara memang mudah,
makanya saya tulis hehe)
Comments
Post a Comment