[41] Singgah ke Luar Negeri


Hari Jumat ini ada yang menarik. Ada belang yang menunjukan dirinya setelah terlalu lama bersembunyi di belakang kelas saya. Ya harimau itu Ya murid pertukaran pelajar itu akhirnya maju ke depan kelas dan mengenalkan dirinya serta mempresentasikan tugasnya. 
Eva namanya. Nama panjang lupa, pokoknya banyak huruf matinya ketimbang huruf vokalnya hehe. Dia berasal dari Slovakia. Ceritanya dia ikut pertukaran pelajar dan akan berada di Bandung selama 6 bulan. Selama disini dia menginap di sebuah Asrama yang ada di UnPas. Ia mengikuti kelas Fotografi Aplikatif di jurusan saya, lebih tepatnya belajar bersama saya dan temen2 sekelas saya.
Tugas kali ini menangkap suasana sesuai tema, seperti Sampah, Udara, LIngkungan, yang memperlihatkan Bandung. Mungkin kita sebagai yang sudah biasa tinggal di kota Bandung melihat sampah ya sampah, udara kotornya ya kotor. Tapi mungkin karena Neng Eva ini orang asing yang emang baru pertama kali di Bandung, entah kenapa foto2nya bener2 kelihatan bagus. Faktor terkuatnya, karena masih asing dengan lingkungan  sekitar, tentu aja itu menjadi sebuah hal yang baru. Di mata Eva, Bandung bukan sekedar dataran tinggi yang dingin yang penuh dengan perempuan cantiknya (ehem). Bandung menjadi sebuah pengalaman baru dan semua2 nya yang penuh makna di mata seorang asing seperti Eva. Karena asing tersebut, dia mampu menangkap hal2 yang kasat mata oleh kita orang Indonesia yang telah tertutup dan terbiasa dengan pemandangan tersebut. 
Seperti kata Sweta Kartika (ilustrator dan komikus kondang.red), bagi orang luar negeri, segala sesuatu yang di Indonesia menjadi sebuah kamus visual yang menarik bagi mereka. Sampah di tengah jalan, layangan nyangkut, jemuran kolor, hal2 tsb adalah pemandangan yang tak pernah mereka jumpai di negeri mereka sendiri. Mungkin sama halnya ketika kita ke Inggirs dan melihat betapa bagusnya kereta disana, betapa megahnya bangunan kuno disana. Semua terjadi karena kita memang tidak pernah merasakan pengalaman seperti itu di Indonesia.
Penjelasan Eva yang mengatakan “ini bukan soal mana yang lebih baik atau buruk, tapi sebuah pengalaman yang berbeda, yang menarik bagi diri nya sendiri”. Ya, se simpel itu mencari sebuah pengalaman dan pemandangan yg menarik. Melihat dan merasakan hal2 yang tidak biasa kita rasakan.
Entah kenapa setelah mendengar pendapatnya tersebut, gw jadi ingin……. ambil S2 di luar negeri. Gw awalnya gak begitu ingin S2 krn blom tau untuk apa gw ambil pendidikan luar biasa tersebut yang belum tentu orang lain dapet. Tapi semua tiba2 menjadi jelas. Gw ingin S2 di luar negeri, hanya karena ingin merasakan pengalaman yang berbeda, pemandangan yang berbeda, pendapat yang berbeda setelah bersentuhan dengan kultur yang tentu gak biasa gw temui. 
Dan ada satu hal yang paling bikin gemes. Kalau bule bisa membuat segala hal yang berbau barat jadi tren di Indonesia, kenapa gw nggak? Menyebarkan tren Indonesia di luar negeri…. Gw ingin Meng Indonesia-kan luar negeri. Pake apa? Pake kultur, budaya, kreativitas, dan tekad yang kita punya.
Makasi Va, Bule Biasa yang entah kenapa kata2nya Luar Biasa
(sebelum semuanya jadi omongkosong, ada baiknya gw berbenah diri dulu, memperbaiki diri jadi lebih baik, menata kuliah yang sempat berantakan :) )

Comments

Popular Posts